Jurnal

Menggali Potensi Desa

18 Juli 2023
Administrator
Dibaca 73 Kali
Menggali Potensi Desa

Setiap desa dianugerahi potensi yang beraneka ragam yang dapat dijadikan sebagai modal dalam melaksanakan pembangunan demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Potensi tersebut baik berupa sumber daya manusianya maupun sumber daya alamnya. 

Hal ini sejalan dengan penjelasan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 Tentang Desa, dimana pemerintah desa dan masyarakat desa bersama-sama melaksanakan pendekatan untuk membangun desa dan desa membangun dengan semangat gotong royong serta memanfaatkan kearifan lokal dan sumber daya alam desa yang ada demi tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.

Baca juga: 

Mahasiswa KKN Untag Surabaya Kembangkan Potensi Desa Wisata Ngindeng

Beberapa potensi sumber daya alam yang dapat dikembangkan di perdesaan antara lain adalah: Pertama, pertanian. Peranan sektor pertanian semakin strategis karena sektor pertanian dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan satu-satunya sektor yang mampu bertahan di tengah krisis ekonomi. Dengan otonomi desa saat ini desa harus mandiri dalam memanfaatkan potensinya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian.

Secara umum desa-desa di Indonesia memiliki lahan pertanian yang sangat luas dan sebagian besar masyarakat bekerja pada sektor pertanian. Tak heran mengapa Indonesia disebut negara agraris karena menghasilkan produk pertanian yang melimpah. Bagaimana dengan saat ini? Sangat disayangkan, kondisi lahan pertanian saat ini sudah banyak beralih fungsi menjadi lahan non pertanian sehingga produksinya tidak sebanyak dulu, bahkan terdapat daerah yang harus mendatangkan bahan pangan dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhannya.

Baca juga: 

Strategi Jitu Kembangkan Potensi Desa. Yuk Simak Penjelasannya!!

Oleh sebab itu, pemerintah desa harus mengantisipasi tingginya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian dengan membuat peraturan desa sehingga masih mampu memproduksi bahan pangan yang dibutuhkan masyarakat desa dan bahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang hidup di kota.

Kedua, peternakan. Sub sektor  peternakan  memegang  peran  yang  strategis  dalam perekonomian  yang  digambarkan melalui  kontribusi  yang  nyata  melalui  penyediaan  pangan, penyediaan  bahan  baku  industri, pakan, bioenergi, penyerapan tenaga kerja, pencapaian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), sumber devisa negara, sumber pendapatan bagi sebagian besar mayarakat di perdesaan dan pelestarian lingkungan.

Potensi peternakan di desa beriringan dengan potensi pertanian dimana masyarakat desa yang bertani umumnya juga memelihara ternak. Potensi ini dapat dikembangkan seiring meningkatnya jumlah penduduk, pendapatan masyarakat dan tingkat pendidikan serta tingkat kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi protein hewani. Kondisi ini membuat semakin meningkatnya kebutuhan daging, susu dan telur. Terdapat kecenderungan bahwa laju pemotongan ternak penghasil daging seperti sapi, kerbau dan kambing jauh lebih tinggi daripada laju produksi ternak itu sendiri.

Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus maka populasi ternak lokal semakin lama semakin terkuras dan bahkan tidak mustahil akan habis. Oleh sebab itu, pemerinah desa dapat memanfaatkan peluang ini untuk mengembangkan peternakan di desanya masing-masing, sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan protein hewani masyarakat desanya.

Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik pada sistem pertanian sawah organik terbukti mampu meningkatkan hasil produksi padi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Bachtiar dkk. (2020) yang menyatakan bahwa pemberian pupuk kandang mampu meningkatkan sumbangan atau kontribusi hara terutama N yang berasal dari tanah pada tanaman padi sawah.

Keunggulan lain dari ternak terutama ternak sapi adalah kemampuannya menghasilkan biogas yang diproses dari kotoran atau fesesnya. Biogas menjadi salah satu alternatif energi terbarukan dan sangat mungkin dikembangkan hingga ke perdesaan, bahkan ke rumah-rumah.

Baca juga: 

Wisata Pancasila Jadi Potensi Desa Jrahi Pati

Ketiga, perikanan. Indonesia terkenal dengan negara kepulauan yang terbesar di dunia dengan jumlah pulau sebanyak 17.499 pulau dengan luas total wilayah Indonesia sekitar 7,81 juta km2. Dari total luas wilayah tersebut, 3,25 juta km2 adalah lautan dan 2,55 juta km2 adalah Zona Ekonomi Eksklusif. Hanya sekitar 2,01 juta km2 yang berupa daratan. Dengan luasnya wilayah laut yang ada, Indonesia memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar.

Perikanan adalah salah satu sektor yang diandalkan untuk pembangunan nasional. Pada tahun 2019, nilai ekspor hasil perikanan Indonesia mencapai Rp 73.681.883.000 dimana nilai tersebut naik 10.1% dari hasil ekspor tahun 2018. Hasil laut seperti udang, tuna, cumi-cumi, gurita, rajungan serta rumput laut merupakan komoditas yang dicari. Banyaknya hasil produksi perikanan di Indonesia perlu dipertahankan dan dijaga. Tanpa pengelolaan dan pengawasan yang baik, perikanan di Indonesia rentan terjadi pelanggaran (Pratama, 2020).

Selain perikanan laut, perikanan air tawar juga memberikan peluang untuk dikembangkan di desa terutama pada desa yang tidak berbatasan dengan laut. Banyak jenis ikan yang sudah dikembangkan, seperti ikan patin, bawung, nila, gurame, mas, mujair, lele dan lain sebagainya. Jenis ikan tersebut sangat prospek untuk dikembangkan baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa maupun untuk dipasarkan ke daerah lain.

Keempat, pariwisata. Indonesia terkenal memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa yang dapat dijadikan sebagai potensi wisata alam. Potensi wisata alam di Indonesia sangat mempesona dan pemerintah tidak henti-hentinya mengembagkan potensi ini agar lebih mendunia.

Indonesia memiliki keindahan laut dengan beribu-ribu jenis ikan dan terumbu karang yang mempesona, begitu juga pesona pasir pantai yang putih. Terdapat juga pegunungan dengan beraneka ragam flora dan fauna yang memiliki daya tarik tersendiri dan tidak jarang flora dan fauna yang dimiliki Indonesia tidak terdapat di negara lain. Objek wisata lain yang tidak kalah penting adalah lembah atau ngarai yang terbentang luas dihiasi air terjun, goa dan sebagainya.

Karunia Allah yang maha hebat ini dapat dimanfaatkan oleh pihak pemerintah desa untuk memakmurkan masyarakatnya dengan membentuk desa wisata dan dikelola oleh warga yang tentunya sadar wisata. Namun demikian sebagai sebuah industri, pariwisata juga tidak terlepas dari nilai-nilai negatif yang mungkin muncul dan merusak tatanan serta nilai-nilai luhur yang hidup dan berkembang di masyarakat serta kelestarian lingkungan.

Bagikan artikel ini:
Kirim Komentar

Komentar baru terbit setelah disetujui Admin

CAPTCHA Image