Jurnal

Kota Bogor Bangun TPS 3R Mekarsari

19 Oktober 2023
Administrator
Dibaca 48 Kali
Kota Bogor Bangun TPS 3R Mekarsari

Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, membangun tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recycle atau 3R di Mekarwangi. Keterlibatan komunitas dan organisasi perlu dukungan dan gerakan bersama semua lapisan masyarakat demi menciptakan gaya hidup peduli lingkungan.

Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, penanganan sampah menjadi salah satu persoalan yang hingga kini masih perlu diperhatikan serius. Salah satunya adalah infrastruktur pendukung agar sampah bisa tertangani dan berdampak pada kelestarian lingkungan.

Sebagai salah satu upaya, kata Bima, pihaknya bersama Satgas Ciliwung dan World Wide Fund for Nature (WWF) membangun TPS 3R Mekarwangi di Kecamatan Tanah Sareal.

Dari total luas area lokasi pembangunan TPS 3R Mekarwangi yang mencapai 5.000 meter persegi, sekitar 500 meter persegi akan digunakan untuk membangun fasilitas TPS 3R. Sisanya untuk membangun sarana-prasarana penunjang, salah satunya taman. TPS ini bisa mengelola sampah hingga 1.200 ton per tahun.

Seorang warga membuang sampah di tempat pembuangan sampah sementara di kawasan Pasar Anyar, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/8/2021).

Meski akan dibangun infrastruktur baru pengelolaan sampah, kata Bima, keterlibatan komunitas dan organisasi ini perlu dukungan dan gerakan bersama semua lapisan masyarakat guna menciptakan gaya hidup peduli lingkungan.

”Ada satu masalah di Indonesia yang tidak selesai-selesai, itu adalah sampah. Penjajah Belanda, Inggris, Jepang kita usir. Covid-19 kita taklukkan. Keyakinan saya, kolaborasi dari aparatur di pusat hingga yang terendah, yakni warga, di wilayah bergerak semua sehingga Covid berhasil kita taklukkan. Jika kita analogikan, maka artinya sama dan kata kuncinya adalah inovasi dan kolaborasi. Tidak ada yang tidak bisa kalau kita melakukan bersama-sama,” tutur Bima.

Pembangunan TPS 3R itu merupakan alokasi anggaran dari WWF Rp 1,9 miliar. Pada 2023, akan akan kembali dibangun TPS di Warung Jambu yang lahannya disediakan Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor.

TPS 3R Mekarsari menambah TPS 3R yang sudah ada di Kota Bogor, seperti TPS 3R Mulyaharja, Ciparigi, Kertamaya, dan Rancamaya.

Wali Kota Bogor Bima Arya saat menunjukkan lokasi tumpukan sampah tepat di pinggiran Sungai Ciliwung pada November 2020.

Menurut Bima, konsep ekonomi hijau harus terus digerakkan dan dijalankan jika tidak ingin lingkungan semakin tercemar dan berdampak buruk untuk generasi selanjutnya.

”Sampah yang ada harus menjadi berkah bagi semua dan berputar sehingga ekonomi tumbuh, warga sejahtera, tapi tidak mengorbankan masa depan. Tidak menimbulkan polusi, erosi, bencana, dan yang lainnya dengan cara yang ramah lingkungan,” ujar Bima.

Sekretaris Satgas Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor Een Irawan Putra menjelaskan, melalui program plastic smart cities, jika Kota Bogor mampu membenahi tata kelola sampah, khususnya organik, hal itu cukup besar dampaknya dalam mengurangi emisi di Kota Bogor. Sampah yang dihasilkan dan tumpukannya itu menghasilkan gas metan yang jauh lebih besar dan lebih berbahaya daripada kendaraan bermotor.

”Gas metan yang dihasilkan 2 juta ton sampah makanan Indonesia itu setara dengan CO2 yang dihasilkan mobil dalam setahun. Dalam pengelolaan dan penanganan sampah, komitmen dan keinginan untuk berubah dan dukungan menjadi hal penting,” kata Een.

Kantong berisi sampah rumah tangga masih banyak ditemukan di Sungai Ciliwung. Sampah plastik itu tidak hanya mengotori sungai, tetapi juga sulit terurai sehingga menumpuk dan menjadi salah satu penyebab bencana banjir.

Een menuturkan, pihaknya mengajak Wali Kota Bogor untuk melihat proses daur ulang sampah hingga menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat di kawasan tempat tinggalnya, di antaranya dengan membuat kolam bioflok untuk ikan dan ternak ayam skala kecil.

CEO WWF Indonesia Aditya Bayunanda mengungkapkan, pembangunan TPS 3R Mekarwangi menjadi wujud dan dukungan swadaya serta tindak lanjut dari tekad Kota Bogor saat mendeklarasikan plastic smart cities, Agustus 2021 lalu.

Selain itu, menjadi upaya bersama untuk mengatasi, mengelola, dan mengurangi persoalan sampah plastik yang bukan lagi masalah lingkungan, melainkan sudah menjadi masalah kesehatan.

”Fasilitas yang akan dibangun di Kota Bogor dengan dukungan kami diharapkan menjadi salah satu bentuk solusi yang bisa membawa pendapatan ekonomi bagi masyarakat. Persoalan sampah plastik diubah menjadi suatu peluang dengan mengajak peran serta masyarakat menanganinya dengan insentif-insentif ekonomi,” kata Aditya.

Bagikan artikel ini:
Kirim Komentar

Komentar baru terbit setelah disetujui Admin

CAPTCHA Image