Jurnal

Desa Digital, Jadi Unggulan Jabar Tingkatkan Kesejahteraan

03 Mei 2023
Administrator
Dibaca 80 Kali
Desa Digital, Jadi Unggulan Jabar Tingkatkan Kesejahteraan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertekad menjadikan seluruh warga melek digital, salah satunya melalui program Desa Digital.

Lewat program ini diharapkan penguasaan digital tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja.

Melainkan masyarakat di desa juga bisa andal menggunakan teknologi digital.

"Digital inklusif jangan sampai pintar digital hanya dikuasai orang kota.

Jawa barat bertekad menjadikan Desa Digital sebagai unggulan," kata Ridwan Kamil dalam siaran pers, Selasa (16/11/2021).

Lewat program ini, diharapkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa bisa meningkat.

Melalui digital, akses informasi dan ekonomi terbuka lebar hingga ke dunia internasional.

Baca juga:

Bambu Jadi Sumber Kehidupan Pelaku UMKM di Desa Penglipuran Bali

Apalagi, potensi dari ekonomi digital di Indonesia sangat besar.

Berdasarkan data Google, Temasek, dan Bain & Company 2020, total ekonomi digital Indonesia pada 2020 adalah US$ 44 juta atau setara Rp 631 triliun, dan akan meningkat pada 2025 menjadi US$ 124 atau setara Rp 1.744 triliun.

Potensi ini diperoleh dari tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 196,7 juta pengguna.

Dari jumlah tersebut 56% di antaranya berasal dari daerah rural atau perdesaan.

"Urgensinya bahwa sekarang kami punya slogan tinggal desa, rezeki kota, bisnis mendunia.

Selama ini orang menganggap desa itu tidak bisa setara dengan kota.

Oleh karena itu kami gunakan strategi digital itu untuk meyakinkan anak-anak muda tidak usah pergi ke kota tapi cukup di desa saja," jelasnya.

Hasilnya pun mulai terasa, ada beberapa produk asal desa yang kini bisnisnya sudah mendunia.

Sebagai salah satu contohnya adalah ada satu produk sabun asal salah satu di Jawa Barat.

Saat berjualan dari rumah ke rumah, omzet yang didapat hanya sekitar puluhan juta.

Namun lewat program Desa Digital, kini produk sabun tersebut sudah bisa berjualan hingga lintas negara dan omsetnya meningkat hingga ratusan juta.

"Sudah tandatangan dengan Shopee, 5.000 desa akan dikasih laptop yang akan mengakseskan perdagangan desa ke seluruh dunia," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.

Baca juga:

Wilayah Sekitar IKN Nusantara Menjadi Pusat Studi Desa Digital

Selain itu, kini peternak ikan dapat meningkatkan produksi hingga dua kali lipat.

Sebab, kini para peternak ikan ini sudah bisa menggunakan handphone.

Biasanya ketika musim hujan peternak kesulitan untuk memberi makan karena khawatir terpeleset di tambak maupun empang.

"Contoh lain kita tidak hanya komunikasi dan jalan kita mengubah cara petani dan peternak berproduksi.

Kasih makan ikan sudah memanfaatkan informasi dari handphone.

Di Sukabumi cari ikan sudah pakai aplikasi dari Korea, tadinya nyari ikan pake feeling (perasaan) sekarang nyari ikan dikasih tahu waktunya, dimana carinya, panennya naik dua kali lipat," imbuhnya.

Menurut Kang Emil, kesuksesan ini tidak terlepas dari empat pilar yang dijalankan untuk mendukung program Desa Digital.

Pertama, menyiapkan SDM andal, membangun infrastruktur digital, pembiayaan teknologi, dan komunikasi, serta pertumbuhan keuangan tinggi.

Empat pilar ini akan dijalankan hingga 2023 yang sudah tertuang di dalam roadmap.

Ke depan, ditargetkan tidak ada lagi desa yang blankspot alias tidak ada sinyal.

"Di roadmap desa digital, selama lima tahun kita sudah persiapkan kita berharap dalam lima tahun terjadi percepatan desa yang luar biasa," ucapnya.

 

Bagikan artikel ini:
Kirim Komentar

Komentar baru terbit setelah disetujui Admin

CAPTCHA Image